Selasa, 11 Desember 2012

"Terendap Laraku"

Gerimis masih seperti biasa mengguyur kota kecil ini, sisa pekerjaan masih belum terselesaikan, bersama rintik-rintik gerimis, jiwa ini melayang menembus ruang dan waktu. Teringat kembali masa-masa itu. Masa dimana rintik hujan menjadi saksi senyumanmu yang indah menepiskan dingin dalam balutan dress merah jambu dengan kerudung merah jambu. Kau tersenyum sambil berlari-lari kecil menghindari gerimis yang semakin deras menjadi hujan di sebuah komplek pertokoaan sederhana di kota "manis".

Aku berlari kecil dibelakang mengikutimu setelah sebelumnya Vario merah aku parkirkan di depan sebuah ruko kecil. Akh hari itu memang agak mendung sebelum aku menjemputmu, untuk sekedar mencari oleh-oleh dan kue-kue khas kota 'manis' itu. Ternyata benar selesai mencari kue-kue untuk sekedaar oleh-oleh, gerimis semakin lama semakin deras membasuh kota kecil itu. Akhirnya hujanpun tak terelakan, hujan yang ternyata membuat kenangan ini semakin indah......!!!! :)

Senja itu kita berteduh bersama di antara 2 ruko kecil, aku masih ingat, ruko itu adalah ruko salon langgananmu. Sambil ngobrol santai dan bercanda, terpancar kecantikanmu saat senyum itu kau lukis diwajahmu......!!! tetesan gerimis di pipimu menambah kesejukan saat aku memandangmu dalam senyum simpul tapi manis. Akh kau begitu cantik di hadapanku, engkau seperti jelmaan bidadari yang selama ini aku mimpikan. :).

Candaan semakin seru saat kau coba mebuatku tersenyum dengan tingkah anehmu....he he he kau manja sekali waktu itu. Ingin sekali tangan ini mencubit pipimu yang mulai kemerahan karena udara dingin.

Hujan semakin deras, sementara hari semakin gelap, akhirnya aku coba hentikan sebuah mobil minibus menuju rumahmu, dan aku titipkan engkau kepada pak sopir supaya di antarkan dengan selamat sampai ke rumahmu, sementara aku, kembali hujan-hujanan sambil aku bawa Vario Merah kesayanganku. :)

Masa itu sungguh tak akan bisa aku lupakan, sedikit senyum dalam hati ini berubah menjadi kesedihan secara tiba-tiba.

Antara senang dan sakit hati berbaur dalam gemuruh jiwa, sungguh tak tergambarkan perasaan ini masih tak pernah hilang dari dalam hati, masih tak mau pergi dari ingatan. Ukiran perasaan ini masih terendap dalam setiap laraku.

Kau masih tetap hidup dalam setiap nafas jiwa ini, kau masih tetap indah dalam setiap khayal ini.
Kau.........kau......kau masih...........terlalu sulit untuk dilupakan !!!!!





"aku persembahkan, untukmu yang tak pernah bisa aku tinggalkan dalam ingatan, untukmu yang berhasil membuat hidupku lebih berwarna, untukmu yang mungkin saat ini sudah tidak pernah lagi memikirkanku, terimakasih atas setiap goresan kenangan dalam lukisan hati ini'

-adt. 



Jumat, 02 November 2012

Shoutul Haroqah - Gelombang Keadilan


Gelombang Keadilan

Album :
Munsyid : Shoutul Haroqah
http://liriknasyid.com


Kan melangkah kaki dengan pasti
Menerobos segala onak duri
Generasi baru yang telah dinanti
Tak takut dicaci tak gentar mati

Bagai gelombang terus menerjang
Tuk tumbangkan segala kezhaliman
Dengan tulus ikhlas untuk keadilan
Hingga pertiwi gapai sejahtera

Takkan surut walau selangkah
Takkan henti walau sejenak
Cita kami hidup mulia
Atau syahid mendapat surga
Syair yang membangkitkan ghirah, mengiringi setiap pagi dalam ikhtiarku mencari Ridho dan KaruniaNya.
Begetar rasanya dada ini, bergejolak darah ini ketika lantunan syair penyemangat ini diperdengarkan.
Semakin menambah semangat dalam jiwa. :) 

Kamis, 01 November 2012

Catatan #1 "Kebiasaan Baru"


Sahabat, catatan ini saya buat pad hari Kamis 01 November 2012.

Hari ini, awal hari dari bulan baru setelah Oktober terlewati. Ketertarikan saya untuk menulis lagi, berawal dari kebiasaan nonton TV yang saya tinggalkan sejak 2 minggu yang lalu, kebiasaan itu saya tinggalkan karena situasi yang tidak memungkinkan. Rumah tercinta kami akhirnya roboh dan berganti wajah menjadi rumah impian yang sampai catatan ini dibuat masih dalam proses pembangunan. Meskipun masih 60% tapi wajah baru rumah yang sudah kami tempati sejak tahun 2009 sudah mulai tampak. he he he 

Harapan dan do'a kami selama kurang lebih 3 tahun terjawab sudah, rumah kami yang sudah kurang lebih 56 tahun berdiri akhirnya berganti rupa menjadi rumah minimalis dengan konsep natural modern.
Alhamdulillah ternyata allah mengabulkan do'a kami. Meskipun awalnya kami pikir susah kami wujudkan, tetapi dengan izin Allah semua terjadi begitu saja, mengalir seperti air.

Selama pembangunan rumah kami, akhirnya saya menemukan kebiasaan baru yang insya Allah kebiasaan yang positif. he he he he sejak awal rumah kami dirobohkan, saya menjadi marebot di masjid desa kami. Lumayan pikir saya sebagai tempat tidur sementara yang nyaman, karena kalau tidak tidur di mesjid mau tidur dimana. Sedangkan kontrakan yang kami dapatkan hanya sebuah gubuk kecil yang cukup untuk 3 orang saja, sedangkan saya beserta anggota keluarga saya berjumlah 5 orang. Meskipun adik saya yang paling besar tinggal di bogor dan masih menuntut ilmu disana, namun gubuk itu terasa pengap bagi saya. Dan akhirnya Allah tempatkan saya untuk menjadi marebot sementara di masjid terbesar di desa saya. He he he 

Terbesit kenangan lama saat malam pertama saya tidur di masjid, mungkin sekitar 3 bulan yang lalu selalu terngiang di pikiran bahwa saya ingin melaksanakan shalat tahajud lagi seperti dulu. Dan ternyata ini adalah jawaban Allah atas do'a saya. (Life sign-Andre Raditya). Allah berikan rumahnya untuk saya tempati dan beribadah di dalamnya. Mudah-mudahan Allah memberikan keistiqamahan kepada saya. Aamiiin................!!!!!!! :)

Ada kebahagiaan kecil terbesit dalam hati saat saya tuliskan ini, kebahagiaan yang tak bisa saya ungkapkan dengan kata-kata, mungkin kalau Bang Sule udah bilang "WoW sambil koprol" saking bahagianya. He he he he 

 -Bumi Allah 04.46 waktu setempat-


"Orang yang ma’rifat kepada Allah, maka ia terikat dengan cintannya, hatinya bisa melihat dan amal ibadahnya selalu bertambah banyak kepada-Nya. (Dzinnun al-Mishry)."